Sabtu, 13 Juni 2015

PERIODE DAN PERKEMBANGAN LANJUT USIA

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
“PERIODE DAN PERKEMBANGAN
LANJUT USIA”
Dosen Pengampu : Evania Yafie,M.Pd.

Kelompok 10
Anggota :
1.    Lila Syafa Ida                                  : (14150013)
2.    Ilham Qolbana Fiddaroin               : (14150025)
3.    Hamdani yuwafi                             : (14150059)
4.    Amalia Rahmatin                            : (14150007)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

TAHUN AJARAN 2015


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi sampai  menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada. (Hurlock, 1996 : 439).

1.2  Rumusan masalah
1.      Apa saja tugas perkembangan masa lanjut usia?
2.      Bagaimana bentuk penyesuaian diri terhadap perubahan fisik pada masa lansia?
3.      Bagaimana perubahan kemampuan mental pada masa lansia?
4.      Bagaimana perubahan minat pada masa lansia?



 1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui tugas perkembangan masa lanjut usia
2.      Untuk mengetahui bagaimana bentuk penyesuaian diri terhadap perubahan fisik pada masa lansia
3.      Untuk mengetahui bagaimana perubahan kemampuan mental pada masa lansia
4.      Untuk mengetahui perubahan minat pada masa lansia

























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tugas Perkembangan Lanjut Usia
Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain. Orang tua diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan menurunnya kesehatan secara bertahap. Hal ini sering diartikan sebagai perbaikan dan perubahan peran yang pernah dilakukan di dalam maupun  di luar rumah. Mereka juga diharapkan untuk mencari kegiatan unuk mengganti tugas-tugas terdahulu yang menghabiskan sebagian besar waktu kala mereka masih muda seperti olahraga, mengembangkan hobi bercocok tanam dan lain-lain. [1]
Adapun tugas perkembangan lanjut usia adalah sebagai berikut [2]:
a.       Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun
b.      Mempersiapkan diri untuk pensiun
c.       Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya 
d.      Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial / masyarakat secara santai
e.       Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik.
f.       Menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi karena pensiun dan berkurangnya penghasilan.
g.      Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksi.
h.      Merasa puas terhadap lingkungan hidup yang mungkin diatur orang lain.
i.        Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan



2.2 Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik
Selama hal itu merupakan kebenaran yang mutlak, bahwa perubahan kondoso fisik terjadi pada usia lanjut dan sebagian besar perubahan itu terjadi kea rah yang memburuk, proses dan kecepatannya sangat berbeda untuk masing- masing individu walaupun usia mereka sama. Selain itu juga pada bagian- bagian tubuh yang berbeda pada individu yang sama terjadi proses dan kecepatan kerusakan yang bervariasi. Misalnya, organ reproduksi lebih cepat using dibanding organ yang lain. Perubahan fisik terbesar yang terjadi pada usia lanjut dan penjelasan tentang hal tersebut akan disajikan pada uraian selanjutnya.
1.      Perubahan penampilan
Bischof mengatakan bahwa menua berarti peralihan dari kacamata Bifocal ke Trifocal, dan dari gigi palsu ke kematian. Pendapat semacam ini menyarankan bahwa kebanyakan tanda- tanda yang paling jelas dari lanjut usia hanyalah perubahan pada wajah. Bahkan walaupun wanita dapat menggunakan kosmetik untuk menutupi tanda- tanda ketuaan pada wajah, tetapi selalu banyak aspek yang tidak dapat ditutupinya, misalnya perubahan yang terjadi pada bagian- bagian lainnya pada tubuh.[3]
            Tangan juga dapat menyingkapkan usia seseorang. Sama seperti wajah, tangan lebih banyak berubah seriring dengan bertambahnya usia dari bagian- bagian badan yang lainnya, dan perubahan- perubahan ini sering tidak dapat disembunyikan.
            Kotak 13-2 menyajikan perubahan penampilan yang biasanya terjadi selama usia lanjut. Sekalipun tidak semu orang mempunyai tanda- tanda seperti itu pada masa tuanya, atau tanda- tanda tersebut juga tidak muncul secara serempak, namun cepat ataupun lambat tanda- tanda tersebut akan tampak apabila usia sseorang cukup panjang.
2.      Perubahan bagian dalam tubuh
            Walaupun perubahan bagian dalam tubuh (perubahan internal) tidak dapat diamati seperti pada bagian luar, namun perubahan tersebut juga jelas terjadi dan menyebar ke seluruh organ bagian dalam juga. Perubahan yang terjadi pada kerangka tubuh (skeleton) diakibatkan dari mengerasnya tulang- tulang, menumpuknya garam mineral dan modifikasi pada susunan organ tulang bagian dalam. Akibatnya, tulang menjadi mengapur dan mudah retak atau patah, sembuhnya lambat sesuai dengan bertambahnya usia.
            Perubahan pada system saraf (nervous systems)yang sangat perlu diperhatikan adalah pada otak. Pada usia lanjut, berat otak berkurang, bilik- bilik jantung melebar sedang pita jaringan cortical menyempit.
            System syaraf pusat juga berubah sejak awal periode lanjut. Perubahan tersebut ketahuan dari menurunnya kecepatan belajar sesuatu, yang diikuti dengan menurunnya kemampuan intelektual.
            Isi perut (viscera) mengalami perubahan bentuk seiring bertambahnya usia. Berhentinya pertumbuhan (athropia) khususnya ditandai dan diketahui lewat limpa, hati, alat reproduksi, jantung, paru- paru, pankras, dan ginjal. Barangkali perubahan yang paling besar terjadi pada jantung. Pada awal kehidupan, posisi jantung lebih dekat dengan dada bagian tengah dari pada pada usia lanjut. Ukuran jantung bertambah sesuai dengan bertambahnya usia dan terus tumbuh, bahkan sampai setelah tumbuh berhenti bekerja. Oleh karena itu, ratio berat jantung dengan berat badan berkurang secara bertahap sesuai dengan usia. Sebagai akibat dari meningkatnya jumlah timbunanjaringan lemak dan kalsium, perubahan kualitas, elastisitas jaringan, katub jantung secara bertahap menjadi  kuang halus dan kurang lentur. Seluruh saluran usus, saluran kencing, dan organ otot yang lembut biasanya merupakan organ tubuh yang paling sedikit terpengaruh dan paling akhir dipengaruhi oleh usia yang bertambah lanjut.
KOTAK 13-2
PERUBAHAN- PERUBAHAN UMUM DALAM PENAMPILAN SELAMA USIA LANJUT
Daerah kepala
·         Hidung mejulur lemas
·         Bentuk mulut berubah akibat hilangnya gigi atau karena harus memakai gigi palsu
·         Mata kelihatan pudar, tak bercahaya dan sering mengeluarkan cairan
·         Dagu berlipat dua atau tiga
·         Pipi berkerut, longgar dan bergelombang
·         Kulit berkerut dan kering, berbintik hitam banyak tahi lalat, atau tumbuh kutil.
·         Rambut menipis, berubah menjadi putih atau abu- abu dan kaku. Tumbuh rambut halus dalam hidun, telinga, dan alis.
Daerah Tubuh
·         Bahu membungkuk, dan tampak mengecil
·         Perut membesar dan membuncit
·         Pinggul tampak mengendur dan lebih lebar dibandingkan dengan waktu sebelumnya.
·         Garis pinggang melebar, menjadikan badan tampak seperti terhisap.
·         Payudara bagi wanita menjadi kendur dan melorot
Daerah Persendian
·         Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat, sedangkan ujung tangan tampak mengerut
·         Kaki menjadi kendur dan pembuluh darah balik menonjol, terutama yang berada disekitar pergelangan kaki
·         Tangan menjadi kurus, kering dan pembuluh vena disepanjang bagian belakang tangan menonjol.
·         Kaki membesar karena otot- otot mengendur, tibul benjolan- benjolan, ibu jari kaki membengkak, dan bisa meradang serta sering timbul kelosis.
·         Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur.[4]

3.      Perubahan pada Fungsi Fisiologis
            Disamping berbagai perubahan yang sudah dijelaskan tadi juga terjadi perubahan pada fungsi organ. Pengaturan temperature badan dipengaruhi oleh memburuknya pengaturan organ- organ. Orang yang sudah tua tidak tahan terhadap tenperatur yang sangat panas atau dingin, disebabkan oleh menurunnya fungsi pembuluh darah pada kulit. Berkurangnya tingkat metabolisme dan menurunnya kekuatan otot. Otot juga mengakibatkan pengaturan suhu badan menjadi sulit.
            Apabila orang berusia lanjut menjadi suit bernafas sebagai akibat dari cara pemanfaatan tenaga yang tidak normal, maka ia memerlukan waktu lebih lama untuk membentuk tarikan pernafasan dan gerakan jantung yang normal dibanding pada waktu masih muda. Tingkat denyut nadi dan konsumsi oksigen lebih beragam diantara mereka yang sudah berusia lanjut dibanding mereka yang masih muda. Meningkatnya Tekanan darah yang terjadi akibat bertambah kerasnya dinding pembuluh arteri aorta dan pusat, merupakan gejala umum bagi orang yang berusia lanjut. Air seni yang diproduksi oleh orang usia lanjut berkurang dan kandungan Creatine dalam air seni berkurang dibanding orang- orang yang lebih muda.
            Pada usia lanjut, terjadi penurunan dalam jumlah waktu tidur yang diperlukan dan kenyataannya tidurnya. Pada usia enampuluhan atau tujuhpuluhan jumlah istirahat dan waktu tidur berkurang sebanyak satu atau dua jam, sebagai pengganti periode waktu tidur yang lebih panjang pada orang yang lebih muda. Orang uisa lanjut pada umumnya menderita gangguan susah tidur (insomnia), terutama bagi wanita.
            Perubahan dalam hal pencernaan mungkin merupakan perubahan yang paling kelihatan dalam fungsi pengaturan pencernaan. Kesulitan dalam makan sebagian diakibatkan oleh gigi yang ompong, yang merupakan gejala umum bagi orang usia lanjut, dan karema daya pencium dan perasa menjadi kurang tajam. Semua ini menyebabkan jenis makanan yang paling lezat menjadi terasa tidak enak.
            Berhentinya perkembangan dinding kelenjar  perut dan isi perut secara bertahap mengakibatkan menurunnya peragian dan cairan yang membantu dalam proses pencernaan. Dengan demikian orang berusia lanjut perlu minum banyak untuk membantu proses pelumasan dan penghancuran elemen- elemen makanan.
            Ketahanan dan kemampuan bekerja menurun karena mengendornya otot- otot dan kelemahan yang bersifat menyeluruh mengakibatkan orang berusia lanjut semakin sulit untuk melakukan pekerjaan yang mengandalkan otot. Kemampuan untuk melakukan pekerjaan berat dalam tempo  yang relative singkat menurun sesuai dengan bertambahnya usia, sedang apabila dilakukan untuk waktu yang lama semakin meningkat. Disamping itu, orang yang berusia lanjut lebih memerlukan waktu yang relative lama untuk memulihkan tenaganya dari keletihan fisik dan mental, yang disebabkan oleh ketegangan syaraf dan beban mental yang terus terjadi dalam tempo yang relative lama.
4.      Perubahan Panca Indera
Pada usia lanjut fungsi seluruh organ penginderaan kurang mempunyai sensitifitas dan efisiensi kerja dibanding yang dimiliki dibangding yang dimiliki oleh orang lebih muda. Bagaimanapun juga karena dalam banyak kasus perubahan indera berlangsung secara lambat dan bertahap, maka setiap individu mempunyai kesempatan untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan tersebut. Lebih lanjut, pemakaian kacamata dan alat bantu untuk mendengar hampir secara sempurna dapat mengatasi kerusakan indera melihat atau kehilangn pendengaran.
            Mata dan telinga merupakan organ tubuh manusia yang paling banyak digunakan setiap saat dibanding indera lainnya. Oleh karena itu keduanya, merupakan organ yang paling bnayak dipengaruhi oleh pertambahan usia, walaupun perubahan seluruh fungsi organ tubuh juga terjadi. Kotak 13-3 menyajikan perubahan fungsi alat indera pada usia lanjut.
Kotak 13-3
PERUBAHAN UMUM FUNGSI INDERAWI PADA USIA LANJUT
·         Penglihatan
Ada penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk melihat objek pada tingkat penerangan rendah dan menurunnya sensitivitas terhadap warna. Orang usia lanjut  pada umumnya menderita presbiopi yang terjadi karena elastisitas lensa mata berkurang.
·         Pendengaran
Orang berusia lanjut kehilangan kemampuan mendengar bunyi nada yang sangat tinggi, sebagaiakibat dari berhentinya  pertumbuhan syaraf dan berakhirnya pertumbuhan organ basal yang mengakibatkan matinya rumah siput dalam telinga (koklea) walupun mereka pada umumnya tetap dapat mendengar padasuara yang lebih rendah daripada nada c sejelas orang yang lebih muda. Menurut pengalaman, priacenderung lebih banyak kehilangan pendengaran pada masa tuanya.
·         Perasa
Perubahan penting dalam alat perasa pada usia lanjut adlaha sebagai akibat dari berhentinya pertumbuhan tunas perasa yang terletak di lidah dan dipermukaan bagian dalam pipi. Syaraf perasa yang berhenti tumbuh ini semakin bertambah banyak sejalan dengan bertambahnya usia.
·         Penciuman
Daya penciuman menjadi kurang tajam sejalan dengan bertambahnya usia, sebagian disebabkan oleh pertumbuhan sela dalam hidung berhenti dan sebagiannya lagi oleh semakin lebatnya bulu rambut di lubang hidung.
·         Perabaan
Kulit menjadi semakin kering dan keras,mengakibatkan indera peraba di kulit semakin kurang peka.
·         Sensitivitas Terhadap Rasa Sakit
Menurunnya ketahanan terhadap rasa sakit untuk setiap bagian tubh berbeda. Bagian tubuh yang ketahanannya sangat menurun antara lain adalah dibagian dahi dan tangan, sedang pada kaki tidak seburuk kedua organ tersebut.

5.      Perubahan Seksual
Masa berhentinya reproduksi keturunan (klimakterik) pada pria datang belakangan dibanding masa menopause pada wanita, dan memerlukan masa yang lebih lama. Pada umumnya ada penurunan potensi seksual selama usia enampuluhan, kemudian berlanjut sesuai dengan bertambahnya usia. Seperti masa menopause, masa klimaterik disertai dengan  menurunnya fungsi Gonadal karena gonadal adalah yang bertanggung jawab terhadap berbagai perubahan yang terjadi selama masa klimakterik.
Ø  Klimakterik pada pria mempunyai dua efek umum.
1.      Terjadinya penyusutan atau penurunan cirri- cirri seks sekunder. Misalnya, perubahan suara, titik nada suara meninggi, rambut pada bagian wajah dan badan berkurangkeindahannya, dan kekerasan otot secara umum menurun menjadi lembek. Secara umum orang berusia lanjut berkurang kelaki- lakiannya dibanding pada masa sebelumnya, begitu juga wanita, berkurang keluwesannya setelah masa menopause.
2.      Klimakterik pada pria mempengaruhi fungsi seksual. Walaupun potensi seksual berkurang, tetapi tidak berarti bahwa keinginan seksualnya menurun, atau kemampuan untuk melakukan hubungan seks menurun.  Pria dan wanita sering menahan diri untuk  melakukan hubungan seksual pada usia tua atau menghindari perkawinan ulang, karena sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap hubungan seksual orang yang berusia lanjut dan keraguan terhadap kemampuan seksual mereka.
Kekuatan terhadap keinginan seksual pada usia lanjut sangat tergantung pada kesehatan seorang secara umum atau cara penyesuaian seksual yang dilakukan pada awal masa kehidupan. Bagi mereka yang penyesuaian seksualnya di masa remaja buruk, terbukti akan lebih cepat kehilangan kemampuan seksual dibanding mereka yang melakukan penyesuaian dengan baik.
4.   Perubahan kemampuan motorik pada usia lanjut
Orang berusia lanjut pada umumnya menyadari bahwa mereka berubah lebih lambat dan koordinasi gerakannya kurang begitu baik dibanding masa muda mereka. Perubahan dalam kemampuan motorik ini disebabkan oleh pengaruh fisik dan psikologis.
            Penyebab Fisik, yang mempengaruhi perubahan- perubahan dalam kemampuan motorik meliputi menurunnya kekuatan dan tenaga, yang iasanya menyertai perubahan fisik yang terjadi karena bertambahnya usia, menurunnya kekerasan otot, kekakuan persendian gemetar pada tangan kepala dan rahang bawah.
            Penyebab Psikologis, yang mempengaruhi perubahan dalam kemampuan motorik berasal dari kesadaran tentang merosotnya dan perasaan akan rendah diri kalau dibandingkan  dengan orang yang lebih muda dalam arti kekuatan, kecepatan, dan keterampilan. Tekanan emosional yang berasal dari sebab- sebab psikologis dapat mempercepat perubahan kemampuan motorik atau menurunnya motifasi untuk mencoba melakukan sesuatu yang masih dapat dilakukan.
            Terdapat bukti bahwa latihan fisik dan kesibukan bekerja dapat mencegah atau paling tidak menghambat kecepatan penurunan kemampuan motorik. Bagi mereka yang terus melakukan latihan fisik, secara keseluruhan mempunyai koordinasi dan keterampilan fisik yang lebih baik dibanding yang tidak melakukan hal itu.
            Pada saat seluruh kemampuan motorik menurun sampai pada batas tertentu, beberapa orang mengalami penurunan yang lebih cepat dibanding lainnya. Perubahan kemampuan motorik yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap penyesuaian pribadi dan sosial, diberikan pada kotak 13-4.
KOTAK 13-4
PERUBAHAN UMUM FUNGSI MOTORIK PADA USIA LANJUT
·         Kekuatan
Penurunan kekuatan yang paling nyata adalah pada kelenturan otot- otot tangan bagian depan dan otot- otot yang menopang tegaknya tubuh. Orang berusia lanjut lenih cepat lelah dan memerlukan waktu yang lama untuk memulihkan diri dari keletihan dibanding orang yang lebih muda.
·         Kecepatan
Penurunan kecepatan dalam bargerak bagi orang usia lanjut dapat dilihat tes terhadap waktu reakti dan ke terampilan dalam bergerak, sepertinya dalam  menulis tangan kecepatan dalam bergerak Nampak sangat menurun setelah usia enam puluhan.
·         Belajar keterampilan Baru
Bahkan pada waktu orang usia lanjut percaya bahwa keterampilan baru akan menguntungkan pribadi mereka, mereka lebih lambat dalam belajar dibanding orang yang lebih muda dan hasil akhirnya cenderung kurang memuaskan.
·         Kekakuan
Orang usia lanjut akan cenderung menjadi canggung dan kagok. Yang menyebabkan sesuatu yang pegangnya tumpah dan jatuh dan melakukan sesuatu dengan tidak berhati- hati.  Kerusaka dalam keterampilan motorik terjadi dengan susunan terbalik, terhadap berbagai keterampilan yang telah dipelajari, dimana keterampilan yang lebih dulu dipelajari justru lebih sulit dilupakan dan keterampilan yang baru dipelajari lebih cepat dilupakan.

2.3  Perubahan Kemampuan Mental Pada Usia Lanjut
            Hasil studi para psikolog telah memperkuat kepercayaan yang populer dalam masyarakat, bahwa dengan kecenderungan tentang menurunya  berbagai hal, secara otomaatis akan timbul kemunduran kemampuan mental.[5] Para ilmuan dan penelitian ilmiah berusaha mengukur apa yang dinamakan kemunduran mental, yang menurut dugaan kemunduran mental terjadi sejak awal usia lanjut. Penelitian ilmiah tersebut juga mencoba mencari perbedaan perubahan mental bagi setiap individu yang secara kronologis mempunyai persamaan usia tetapi mempunyai perbedaan intelektual.
            Sampai saat ini, bukti- bukti nyata yang digunakan sebagai fakta bahwa jumlah perubahan kemampuan mental lebih sedikit dibanding yang telah dipercayai dan ada tanda- tanda perbedaan individu dalam prubahan ini. 
·         Penyebab perubahan dalam kemampuan mental
            Pada masa lalu diduga bahwa kerusakan  mental yang tidak dapat dihindari juga diikuti oleh kerusakan fisik. menurunya kondisi fisik yang menunjang terjadinya kerusakan mental telah ditunjukan dengan fakta bahwa perlakuan terhadap hormon seks pada wanita berusia lanjut dapat meningkatkan kemampuan berpikir, mempelajari bahan baru, menghapal, mengingat, dan meningkatkan kemauan untuk mengeleuarkaan energi intelektual. Pada pihak lain beberapa kondisi  phatologis seperti tekanan darah tinggi, mengarah pada hilangnya kemampuan intelektual pada usia lanjut meskipun menurut Wilkie dan Eisdorfer bahwa gangguan-gangguan semacam  itu bukan merupakan  bagian dari proses ketuaan yang normal. Langkahnya perangsang dari lingkungan juga memepengaruhi kecepatan tingakt penurunan kemampuan mental. Dalam hal seperti belajar aspek motorik, kelanjutan dari latihan yang dilakukan selama  bertahun-tahun akan memeperlambat kecepatan tingkat penurunan mental. Mereka yang terus bekerja sampai akhir masa hidupnya memiliki otak yang lebih normal dibanding dengan yang nganggur. Dan kelemahan secra menyeluruh yang diakibatkan oleh menurunya  kemampuan intelektual terutama disebabkan oleh pendengaran yang  buruk. Dan ketika lansia terganggu pendengaranya sehingga gagal menangkap yang dibicarakan mereka akan berkata bahwa kesadaran mentalnya sudah berubah tidak sperti dulu lagi.
·         Variasi perubahan mental
Seperti penurunan pada aspek lainya, penurunan mental stiap individu berbeda. Tidak  ada usia tertentu sebagai awal mula terjadinya  penurunan mental dan pola khusus dalam penurunan mental untuk semua orang lanjut usia. Secara umum, mereka yang memiliki pengalaman intelektual lebih tinggi secara relatif penurunan dalam efisiensi mental kurang dibanding mereka yang pengalaman intelektualnya  rendah. Di samping ada perbedaan dalam tingkat penurunan mental diantara individu dalam usia kronologis yang sama, pada individu yang sama juga terjadi  perbedaan tingkat penurunan kemampuan  mental yang berbeda.
           
2.4 Perubahan Minat Pada Usia Lanjut
Seperti perubahan fisik, mental dan gaya hidup pada orang-orang berusia lanjut, juga terjadi perubahan minat dan keinginan yang tidak dapat dihindari.Terdapathubungan yang erat antara jumlah keiginan dan minat orang pada seluruh usia dan keberhasilan penyesuain mereka. Sebaliknya hal ini menentukan kebahagiaan atau ketidak bahagiaan yang akan di peroleh. Pada usia lanjut, Pendapat seperti ini benar untuk setiap tingkat usia selama kurung waktu kehidupan.
Hal itu Penting untuk Diketahui, Karena bagaimanapun juga usia lanjut sangat di pengaruhi oleh perubahan minat dan keinginan yang dilakukan secara sukarela atau terpaksa.
Seperti Minat dan keiginan seseorang dari tinggkat usia, hal ini juga sangat berbeda pada mereka yang sudah tua. Bagaimana juga, keiginan tertentu mungkin diaanggap sebagai tipe keinginan berusia lanjut pada umumnya, antara lain keinginan dan minat pribadi,minat untuk berekreasi, keiginan soasial, keiginan yang bersifat keagamaan, dan keiginan untuk mati. Mengenai keinginan dan minat dia atas akan di jabarkan sebagai berikut ini.
1.      Minat Pribadi
Minat atau Keinginan pribadi pada usia lanjut usia antara lai meliputi minat terhadap diri sendiri,minat terhadap penampilan, minat terhadappakaian dan pada uang.
Minat dalam Diri sendiri : Orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila ia semakin tua.Orang mungkin akan sangat berorenyasi pada egonya dan pada dirinya dimana mereka lebih banyak berfikir tentang dirinya dari pada orang laid an kurang memperhatikan keinginan dan kehendak orang lain.Bahkan apabila mereka ada pada situasi dan kondisi fisik yang baik pun, orang lanjut usia sering begitu dikuasai oleh kesehatan dan proses jasmaniah.Mereka cenderung untuk mengeluh tentang kesehatan dan sering membesar-besarkan penyakit ringan yang dideritanya.mereka juga sering menumjukkan sikap yang tampak begitu dikuasai oleh diri mereka sendiri. Gejala ini tamak atau dapat dilihat dari cerita masa lalu tentang diri mereka yang tidak habis-habisnya di ceritakan setiap saat, serta berharap untuk dilayani dan selalu ingin menjadi pusat perhatian, Sikap yang berorentasi pada diri sendiri menimbulkan sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang yang berusia lanjut usia, yang tampak merupakan hal lazim dewasa ini. Orang lebih muda yang menyadari tentang harapan masyarakat terhadap kerjasama dan tidak mengetumakan diri pribadi sering merasa sangat kontradiktif apabiala menemui orang yang berusia lanjut yang begitu bangga dan berorentasi pada diri sendiri, karena orang yang lebih muda tersebut menggunakan standar prilaku yang dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya.
Minat Pada Penampilan : Walaupun beberapa oaring usia lanjut menganngap penting tentang peenampila mereka seperti yang dulu biasanya dilakukan,tetapi banyak juga yang menunjukkan sikap tak peduli terhadap penampilannya.Mereka mungkin akan berhenti dalam merawat pakaian, bahkan mereka tidak akan mengambil pusing tentang perawataj diri. Sementara ada sebagian yang tampak kotor atau jorok dalam penampilan, tetapi oaring berusia lanjut umumnya tidak banyak menggunakaan waktu agar penampilannya lebih menarik, atau sedapat mungkin menutup tanda-tanda ketuaan fisik mereka.Ada sejumlah penjelasan tentang menurutnya keiginan dalam penampilan sejalan dengan pertambah usia, makin aktif seseorang dengan kegiatan sosial, mangan terangsang mereka untuk merawat diri agar penampilannya lebih menarik.Sebaliknya orang yang mengundurkan diri dari kegiatan soaial mempunyai motivasi yang lebih rentah dalam menjaga dan merawat penampilannya.
Status Ekonomi : Orang berusia lanjut merupakan factor penting yang menentukan tingkatan ketertarikan mereka dalam merawat dan menjaga penampilan.Apabila setiap rupiah dari uangna harus dihitung dan apabila beberapa hal penting dalamkehidupan harus di hemat, maka uang yang dimamfaatkan untuk merawat dan menjafa penampilan seseorang juga dianggap kemewahan yang tak menghasilkan apa-apa.
Tempat Tinggal juga berperan penting dapam menentukan tingkat ketertarikan seseorang dalam merawat penampilannya.Mereka yang hidup sendiri berminat jauh lebih baik sedikit disbanding yang tinggal dengan anaknya yang telahdewasa atau tinggal dalam rumah bersama orang-orang berusia lanjut lainnya.
Kehidupan seksual orang yang lanjut usia dapat juga mempengaruhi penampilan mereka.Pria  berusia lanjut  cenderung lebi tertarik untuk merawat penampilannya di banding wanita berusia lanjut.
Minat Terhadap Pakaian : Minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana berusia lanjut terlibat dalan kegiaatan sosial,sebagian tergantung pada status ekonomi, dan senbagian lagi tergantung pada kesadaran untuk menerima kenyataan bahwa mereka telah lanjut usia sehingga harus menywsuaikan diriBeberapa orang yang lanjutbusia ada yang masih terus memakai gaya dan model yang biasa mereka pakai pada masa muda dan madya sehingga menolak untuk memakai pakaian masa kini, walaupun mereka harus memesan secari khusus pada tukang jahit
Minat  Terhadap Uang : Minat terhadap uang pada usia lanjut semakin berkurangl yang biasanya kesadaran tentang itu semakin besar sejalan dengan bertambahnya usia.pensiunan atau penganguran mungkin akan menjalani masa tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa pendapatan sama sekali, kecuali mereka memenuhi syarat untuk memproleh dana sosial atau jaminan kesejahteraan. Masalah seperti ini menjadiakan mereka mengfocuskan  perhatian pada berbagai usaha memperoleh uang dan merangsang minat mereka untuk berusaha keras dalam mencari uang. Apabila pendapatan orang lanjut usia secara drastic berkurang maka minat untuk mencari uang tidak lagi berorentasi pada apa yang ingin mereka beli dan untuk membayar simbil status yang biasa dilakukan pada awal tahun kehidupan,tetapi untuk sekedar menjaga agar mereka tetap dapat mandiri. Yang mereka pikirkan yaitu bagaimana mereka dapat tinggal, dimana dan bagaimana tidak tergantung pada saudaranya atau tergantung pada bantuan. Dengan tujuanuntuk memerihara pola hidup yang mereka sukai, walaupun dengan kondisi yang lebih sederhana dibanding kebiasaan hidup pada masa lalu, banyak orang usia yang terpaksa menghentikan berbagai pengeluaran untuk membeli pakaian,alat-alat perawatan,kegiatan sosial dan rekreasional,dan keanggotaan dalam oeganisasi masyarakat yang berbeda-beda.
Minat  Terhadap Rekreasi : Pria dan Wanita berusia lanjut cenderung untuk tetap tertarik pada kegiatan rekreasi yang biasa dinikmati pada masa mudanya, dan mereka hanya akan mengubah minat tersebut.Perubahan utama yang terjadi adalah secara bertahap mempersempit minat di banding perubahan radikal terhadap pola yang sudah di bentuknya, dan mengubah minat ke bentuk rekreasi yang bersifat permanen.
2.      Minat Sosial
Dalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang merasa menderita karena jumlah kegiatan sosial yang dilakukan semakin berkurang. Hal ini lazim diistilahkan sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan (sosial di sengagement) yaitu suatu proses pengunduran diri secara timbal balik pada masa usia lanjut dari lingkungan sosial.Dengan makin bertambahnya usia seseorang, maka partisipasi soasialnya semakin berkurang dan cangkupnya juga menyempit.ada beberapa alasan mengapa partisipasi seseorang dalam kegiatan sosial menurun sejalan dengan bertambahnya usia yakni, alasan pertama. Adalah alasan kesehatan menurun. Kedua, adalah alasan yang sama pentingnya atau bahkan kadangkala dianggap penting yaitu keterlibatan dalam kegiatan sosial pada usia muda. Aktivitas ini sangat mempengaruhi partisipasi pada usia lanjut.
3.      Minat Agama
Biasanya seseorang memasuki usia tua menjadi lebih tertarik terhadap kegiatan keagamaan karena merupakan titik perhatian baru atau karena hari kematian semakin dekat .Beberapa pengaruh umum dari perubahan keagamaan selama usia lanjut :
·         Toleransi Keagamaan : Dengan meningkatnya usia, seseorang tidak sulit mengikutin dogma-dogma agama dan melakukan kunjungan ke tempat ibadah,ke Pembina ajaran dan orang-orang yang berbeda kepercayaan dengan sikap yang lebih lunak.
·         Keyakinan Keagamaan : Perubahan Keyakinan keagamaan selama usia lanjut umumnya dalam pengarahan menerima keyakinan tradisional dikaitkan dengan kepercayaan seseorang.
·         Ibadat Keagamaan : Menurutnya kehadiran dan partisipasi dalam kegiatan di tempat beribadah pada usia lanjut karena tidak  ada minat adalah lebih sedikit dari pada karena factor-faktor lain seperti kesehatan yang memburuk tidak ada transportasi, malu karena tidak mampu menyumbang uang,dan perasaan tak dibutuh oleh anggota organisasi tempat beribadah yang lebih muda. Wanita lebih banyak berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dari pada pria karena kesempatan yang mereka berikan untuk hubungan sosial.
4.      Minat Kematian
Bagi sebagian orang yang memasuki usia lanjut,minat terhadap dunia semakin berkurang dan lebih cenderung minat terhadap akhirat atau kematian.Pendapat sebagian ini khususnya bagi orang yang kondisi fisik dan mentalnya memburuk.
“ Kapan saya akan mati?” Pertanyaan pertama tentang kematian yang menyelimuti orang berusia lanjut adalah pertanyaan seperti diatas, padahal mereka tahu bahwa tidak ada orang yang dapat menduga jawabannya dengan tinggakt ketepatan yang dapat diterima. “Apakah yang menyebabkan kematian saya ?” Pertanyaan kedua terhadap kematian yang dipikirkan orang berlanjut usia. Walaupun statistic menunjukkan bahwa penyakit jantung,kangker,serangan terhadap otak dan kecelakaan merupakan empat penyebab kematian yang paling umum bagi orang yang berlanjut usia,akan tetapi masih banyak lagi yang mati karena sebab yang lain. “Bagaimana saya dapat Mati dengan cara yang baik?” Pertanyaan ketiga bagi orang yang berlanjut usia. Mungkin mati dengan cara yang baik mempunyai arti yang berbeda.
       Keinginan untuk Mati bagi Pria dan Wanita Berbeda-beda:
Secara umun, pria memusatkan perhatian terhadap kematian mereka sendiri yang antara lain meliputi pertanyaan tentang apa yang akan menyebabkan kematian mereka,kapan kematian itu terjadi dan sebagainya.Walaupun sedikit banyak dia memperhatiakna kemungkinan kematian istrinya,anak-anaknya, serta teman dekat dan saudaranya,tetapi mereka lebih mengutamakan diri sendiri.
Bagi wanita, minat terhadap masalah kematian juga mirip dengan sikap egosentri yang dimiliki pria, dalam arti bahwa mereka berkepentingan terhadap akibat kematian diri sendiri dan terhadap pola hidup mereka.Ketertarikan mereka juga terpusat oada kematiaan suami dan pada kematian diri sendiri.
Beberapa Kondisi Umum Yang Mempengaruhi Perubahan Minat Pada Usia Lanjut :
v  Belajar
Perubahan terhadap kesehatan dan kekuatan tak dapat dilihat dari keinginan yang meningkat untuk mencari kegiatan yang dilakukan duduk terus menerus, dan memerlukan kekuatan fisik dan tenaga
v  Status Sosial
Orang berusia lanjut dari kelompok sosial yang lebih tinggi di bandingkan yang berasal dari kelompok sosial yang lebih rendah.Mereka yang berasal dari kelompok ini banyak terus melakukan kegiatan yang telah di kembangkan pada masa awal kehidupannya
v  Status Ekonomi
Orang berusia lanjut yang tak mempunyai cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya sering menghentikan banyak kegiatan yang penting bagi mereka yang kemudian memusatkan perhatiannya pada suatu kegiatan yang dapat menghasilkan sesuatu,tanpa memperhatiakan apakah itu penting bagi mereka atau memenuhi kebutuhannya.
v  Tempat Tinggal
Diman orang yang berusia lanjut tinggal banyak dipengaruhi oleh pertimbangan apakah yang keingin yang mereka biasa penuhi pada masa kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak. Apabila mereka tinggal di rumah mereka sendiri dengan anggota keluarganya, maka keiginan yang dulu biasa mereka lakukan tampaknya bisa di teruskan, dibandingkan apabila mereka tinggal seriamh dengan anaknya yang telah menikah atau tinggal di penampungan para pensiun.
v  Seks
Wanita sebagai kelompok. Lebih banyak mempunyai minat di usia tua dari pada pria,seperti yang mereka lakukan dimasa mudanya. Karena hanya sedikit keiginan yang mereka kembangkan pada waktu masih muda, maka banyak pria usia lanjut mengalami kesulitan dalam mengolah keiginan sesuai dengan banyak waktu luang setelah mereka pension.
v  Status Pernikahan
Seperti halnya pria dan wanita tidak menikah pada masa dewasa awal dan usia madya yang mempunyai banyak waktu dan banyak uang untuk memenuhi keinginan mereka dibandingka yang menikah, begitupula terjadi pada orang-orang berusia lanjut yang tidak menikah. Beberapa keiginan mereka mungkin hal yang baru, tetapi sebagian besar merupakan bawaan sejak masa muda dulu.
v  Nilai
Seperti halnya berubahnya nilai, maka niali keinginan pun selalu berubah pa tingkatan usia. Pada usia lanjut, perubahan nilai keinginan lebih umum terjadi dan biasanya mengarah pada sikap konversi. Hal ini mempeengaruhi nialai relati yang mereka canangkan dalam keiginan mereka.Misalnya orang berusia lanjut lebih menghargai kontak sosial di banding melakukan hobi sebagai konpebsasi dari kesepian karena kehilangam pasangan.
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
1.      Tugas Perkembangan pada Masa Lanjut Usia
o   Menyesuaikan diri dengan kematian teman hidup, menemukan relasi dengan teman kelompok sebaya
o   kewajiban-kewajiban sosial dan warga Negara
o   Penyesuaian dengan gaji yang berkurang dan keadaan pensiun
o   Merealisasikan keadaan hidup fisik yang sesuai.
o   Penyesuaian terhadap kekuatan fisik yang menurun
2.      Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa usia lanjut seperti, perubahan panca indera dan perubahan seksual.
3.      Adanya penyesuaian diri terhadap perubahan fisik  pada sistem saraf, sistem sensoris, pernafasan dan sistem imun. Secara umum, mereka yang memiliki pengalaman intelektual lebih tinggi secara relatif penurunan dalam efisiensi mental kurang dibanding mereka yang  pengalaman intelektualnya rendah. Di samping ada perbedaan dalam tingkat  penurunan mental diantara individu dalam usia kronologis yang sama, pada individu yang sama juga terjadi perbedaan tingkat penurunan kemampuan mental yang berbeda.
4.      Adanya perubahan minat pada usia lanjut, yaitu baik minat pribadi, minat untuk rekreasi, minat sosial, minat keagamaan dan minat mati
3.2  Saran
Setelah penyusun membuat makalah ini, penyusun menjadi tahu tentang perkembangan yang terjadi pada lansia. Lansia adalah masa dimana seseorang mengalami kemunduran, dimana fungsi tubuh kita sudah tidak optimal lagi. Oleh karena itu sebaiknya sejak muda kita persiapkan dengan sebaik – sebaiknya masa tua kita. Gunakan masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat agar tidak menyesal di masa tua.




[1] Elizabeth B. Harlock ,Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (Jakarta:Erlangga 2002) .hal:385

[3] Elizabeth B. Harlock ,Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (Jakarta:Erlangga 2002) .hal:387
[4] Elizabeth B. Harlock ,Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (Jakarta:Erlangga 2002) .hal:388


[5] Elizabeth B. Harlock ,Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (Jakarta:Erlangga 2002) .hal:391


sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com